Rabu, 18 Juli 2012

Biografi Ir. Soekarno Presiden Pertama Republik Indonesia



Ir. Soekarno adalah Presiden Indonesia pertama yang menjabat pada periode 1945 – 1966. Ia memainkan peranan penting untuk memerdekakan bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda. Ia adalah penggali Pancasila. Ia adalah Proklamator Kemerdekaan Indonesia bersama dengan Mohammad Hatta pada tanggal 17 Agustus 1945. Soekarno dilahirkan di Blitar, 6 Juni 1901 dengan nama Kusno Sosrodihardjo. Ayahnya bernama Raden Soekemi Sosrodihardjo, Ibunya bernama Ida Ayu Nyoman Rai berasal dari Buleleng, Bali. Ketika masih kecil, karena sering sakit-sakitan, menurut kebiasaan orang Jawa oleh orang tuanya namanya diganti menjadi Soekarno. Semasa hidupnya, beliau mempunyai tiga istri dan dikaruniai delapan anak. Dari istri Fatmawati mempunyai anak Guntur, Megawati, Rachmawati, Sukmawati dan Guruh. Dari istri Hartini mempunyai Taufan dan Bayu, sedangkan dari istri Ratna Sari Dewi, wanita turunan Jepang bernama asli Naoko Nemoto mempunyai anak Kartika.

KEHIDUPAN
Ia bersekolah pertama kali di Tulung Agung hingga akhirnya ia pindah ke Mojokerto, mengikuti orangtuanya yang ditugaskan di kota tersebut. Di Mojokerto, ayahnya memasukan Soekarno ke Eerste Inlandse School, sekolah tempat ia bekerja. Kemudian pada Juni 1911 Soekarno dipindahkan ke Europeesche Lagere School (ELS). Pada tahun 1915, Soekarno telah menyelesaikan pendidikannya di ELS dan berhasil melanjutkan ke HBS di Surabaya, Jawa Timur atas bantuan seorang kawan bapaknya yang bernama H.O.S. Tjokroaminoto. Tjokroaminoto bahkan memberi tempat tinggal bagi Soekarno di pondokan kediamannya. Di Surabaya, Soekarno banyak bertemu dengan para pemimpin Sarekat Islam, organisasi yang dipimpin Tjokroaminoto saat itu, seperti Alimin, Musso, Dharsono, Haji Agus Salim, dan Abdul Muis. Soekarno kemudian aktif dalam kegiatan organisasi pemuda Tri Koro Dharmo yang dibentuk sebagai organisasi dari Budi Utomo. Nama organisasi tersebut kemudian ia ganti menjadi Jong Java (Pemuda Jawa) pada 1918. Selain itu, Soekarno juga aktif menulis di harian "Oetoesan Hindia" yang dipimpin oleh Tjokroaminoto.
Tamat H.B.S. tahun 1920, Soekarno melanjutkan ke Technische Hoge School (sekarang ITB) di Bandung dengan mengambil jurusan teknik sipil pada tahun 1921. Soekarno dinyatakan lulus ujian insinyur pada tanggal 25 Mei 1926 dan pada Dies Natalis ke-6 TH Bandung tanggal 3 Juli 1926 dia diwisuda bersama 18 insinyur lainnya. Prof. Jacob Clay selaku ketua fakultas pada saat itu menyatakan "Terutama penting peristiwa itu bagi kita karena ada di antaranya 3 orang insinyur orang Jawa". Mereka adalah Soekarno, Anwari, dan Soetedjo, selain itu ada seorang lagi dari Minahasa yaitu Johannes Alexander Henricus Ondang. Saat di Bandung, Soekarno tinggal di kediaman Haji Sanusi yang merupakan anggota Sarekat Islam dan sahabat karib Tjokroaminoto. Disana ia banyak berinteraksi dengan Tjipto Mangunkusumo dan Dr. Douwes Dekker, yang saat itu merupakan pemimpin organisasi National Indische Partij.

MASA PERGERAKAN NASIONAL
Pada tahun 1926, Soekarno mendirikan Algemene Studie Club di Bandung yang merupakan hasil inspirasi dari Indonesische Studie Club oleh Dr. Soetomo. Organisasi ini menjadi cikal bakal Partai Nasional Indonesia yang didirikan pada tahun 1927.Aktivitas Soekarno di PNI menyebabkannya ditangkap Belanda pada bulan Desember 1929 dan dipenjara di Penjara Banceuy. Pada tahun 1930 dipindahkan ke Sukamiskin dan disidangkan, Dalam pembelaannya memunculkan pledoi yang fenomenal “Indonesia Menggugat”, beliau menunjukkan kemurtadan Belanda, bangsa yang mengaku lebih maju itu. Pembelaannya itu membuat Belanda makin marah, Sehingga pada Juli 1930 PNI pun dibubarkan.
Pada bulan Juli 1932, Soekarno bergabung dengan Partai Indonesia (Partindo), yang merupakan pecahan dari PNI. Soekarno kembali ditangkap pada bulan Agustus 1933, dan diasingkan ke Flores. Di sini, Soekarno hampir dilupakan oleh tokoh-tokoh nasional. Namun semangatnya tetap membara seperti tersirat dalam setiap suratnya kepada seorang Guru Persatuan Islam bernama Ahmad Hasan. Pada tahun 1938 hingga tahun 1942 Soekarno diasingkan ke Provinsi Bengkulu. Soekarno baru kembali bebas pada masa penjajahan Jepang pada tahun 1942.

MASA PENJAJAHAN JEPANG
Pada masa pemerintahan Jepang memperhatikan dan sekaligus memanfaatkan tokoh tokoh Indonesia seperti Soekarno, Mohammad Hatta, organisasi-organisasi dan lembaga lembaga seperti Jawa Hokokai, Pusat Tenaga Rakyat (Putera), BPUPKI dan PPKI, Ki Hajar Dewantara, K.H Mas Mansyur untuk menarik hati penduduk Indonesia. Dan akhirnya tokoh-tokoh nasional bekerjasama dengan pemerintah pendudukan Jepang untuk mencapai kemerdekaan Indonesia, meski ada pula yang melakukan gerakan bawah tanah seperti Sutan Syahrir dan Amir Sjarifuddin karena menganggap Jepang adalah fasis yang berbahaya.
Presiden Soekarno sendiri, saat pidato pembukaan menjelang pembacaan teks proklamasi kemerdekaan, mengatakan bahwa meski sebenarnya kita bekerjasama dengan Jepang sebenarnya kita percaya dan yakin serta mengandalkan kekuatan sendiri. Ia aktif dalam usaha persiapan kemerdekaan Indonesia, di antaranya adalah merumuskan Pancasila, UUD 1945 dan dasar dasar pemerintahan Indonesia termasuk merumuskan naskah proklamasi Kemerdekaan. Ia sempat dibujuk untuk menyingkir ke Rengasdengklok.
Pada tahun 1943, Perdana Menteri Jepang Hideki Tojo mengundang tokoh Indonesia yakni Soekarno, Mohammad Hatta dan Ki Bagoes Hadikoesoemo ke Jepang dan diterima langsung oleh Kaisar Hirohito. Bahkan kaisar memberikan Bintang kekaisaran (Ratna Suci) kepada tiga tokoh Indonesia tersebut. Penganugerahan Bintang itu membuat pemerintahan pendudukan Jepang terkejut, karena hal itu berarti bahwa ketiga tokoh Indonesia itu dianggap keluarga Kaisar Jepang sendiri. Pada bulan Agustus 1945, ia diundang oleh Marsekal Terauchi, pimpinan Angkatan Darat wilayah Asia Tenggara di Dalat Vietnam yang kemudian menyatakan bahwa proklamasi kemerdekaan Indonesia adalah urusan rakyat Indonesia sendiri. Namun keterlibatannya dalam badan-badan organisasi bentukan Jepang membuat Soekarno dituduh oleh Belanda bekerja sama dengan Jepang,antara lain dalam kasus romusha.

MASA PERANG REVOLUSI
Soekarno bersama tokoh-tokoh nasional mulai mempersiapkan diri menjelang Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia. Setelah sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia BPUPKI, Panitia Kecil yang terdiri dari delapan orang (resmi), Panitia Kecil yang terdiri dari sembilan orang/Panitia Sembilan (yang menghasilkan Piagam Jakarta) dan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia PPKI, Soekarno-Hatta mendirikan Negara Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Terjadilah Peristiwa Rengasdengklok pada tanggal 16 Agustus 1945; Soekarno dan Mohammad Hatta dibujuk oleh para pemuda untuk menyingkir ke asrama pasukan Pembela Tanah Air Peta Rengasdengklok. Tokoh pemuda yang membujuk antara lain Soekarni, Wikana, Singgih serta Chairul Saleh. Para pemuda menuntut agar Soekarno dan Hatta segera memproklamasikan kemerdekaan Republik Indonesia, karena di Indonesia terjadi kevakuman kekuasaan. Ini disebabkan karena Jepang sudah menyerah dan pasukan Sekutu belum tiba. Namun Soekarno, Hatta dan para tokoh menolak dengan alasan menunggu kejelasan mengenai penyerahan Jepang. Alasan lain yang berkembang adalah Soekarno menetapkan moment tepat untuk kemerdekaan Republik Indonesia yakni dipilihnya tanggal 17 Agustus 1945 saat itu bertepatan dengan bulan Ramadhan, bulan suci kaum muslim yang diyakini merupakan bulan turunnya wahyu pertama kaum muslimin kepada Nabi Muhammad SAW yakni Al Qur-an. Pada tanggal 18 Agustus 1945, Soekarno dan Mohammad Hatta diangkat oleh PPKI menjadi Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia. Pada tanggal 29 Agustus 1945 pengangkatan menjadi presiden dan wakil presiden dikukuhkan oleh KNIP. Pada tanggal 19 September 1945 kewibawaan Soekarno dapat menyelesaikan tanpa pertumpahan darah peristiwa Lapangan Ikada dimana 200.000 rakyat Jakarta akan bentrok dengan pasukan Jepang yang masih bersenjata lengkap.
Pada saat kedatangan Sekutu (AFNEI) yang dipimpin oleh Letjen. Sir Phillip Christison, Christison akhirnya mengakui kedaulatan Indonesia secara de facto setelah mengadakan pertemuan dengan Presiden Soekarno.
Sempat terjadi provokasi yang dilancarkan pasukan NICA (Belanda) yang membonceng Sekutu. (dibawah Inggris) meledaklah Peristiwa 10 November 1945 di Surabaya yang mengakibatkan gugurnya Brigadir Jendral A.W.S Mallaby. Karena banyak provokasi di Jakarta pada waktu itu, Presiden Soekarno akhirnya memindahkan Ibukota Republik Indonesia dari Jakarta ke Yogyakarta. Diikuti wakil presiden dan pejabat tinggi negara lainnya.
Kedudukan Presiden Soekarno menurut UUD 1945 adalah kedudukan Presiden selaku kepala pemerintahan dan kepala negara (presidensiil/single executive). Selama revolusi kemerdekaan,sistem pemerintahan berubah menjadi semi-presidensiil/double executive. Presiden Soekarno sebagai Kepala Negara dan Sutan Syahrir sebagai Perdana Menteri/Kepala Pemerintahan. Hal itu terjadi karena adanya maklumat wakil presiden No X, dan maklumat pemerintah bulan November 1945 tentang partai politik. Hal ini ditempuh agar Republik Indonesia dianggap negara yang lebih demokratis. Meski sistem pemerintahan berubah, pada saat revolusi kemerdekaan, kedudukan Presiden Soekarno tetap paling penting, terutama dalam menghadapi Peristiwa Madiun 1948 serta saat Agresi Militer Belanda II yang menyebabkan Presiden Soekarno, Wakil Presiden Mohammad Hatta dan sejumlah pejabat tinggi negara ditahan Belanda. Meskipun sudah ada Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) dengan ketua Sjafruddin Prawiranegara, tetapi pada kenyataannya dunia internasional dan situasi dalam negeri tetap mengakui bahwa Soekarno-Hatta adalah pemimpin Indonesia yang sesungguhnya, hanya kebijakannya yang dapat menyelesaikan sengketa Indonesia-Belanda.

MASA KEMERDEKAAN
Setelah Pengakuan Kedaulatan (Pemerintah Belanda menyebutkan sebagai Penyerahan Kedaulatan), Presiden Soekarno diangkat sebagai Presiden Republik Indonesia Serikat (RIS) dan Mohammad Hatta diangkat sebagai perdana menteri RIS. Jabatan Presiden Republik Indonesia diserahkan kepada Mr Assaat, yang kemudian dikenal sebagai RI Jawa-Yogya. Namun karena tuntutan dari seluruh rakyat Indonesia yang ingin kembali ke negara kesatuan, maka pada tanggal 17 Agustus 1950, RIS kembali berubah menjadi Republik Indonesia dan Presiden Soekarno menjadi Presiden RI. Mandat Mr Assaat sebagai pemangku jabatan Presiden RI diserahkan kembali kepada Ir. Soekarno. Resminya kedudukan Presiden Soekarno adalah presiden konstitusional, tetapi pada kenyataannya kebijakan pemerintah dilakukan setelah berkonsultasi dengannya.
Mitos Dwitunggal Soekarno-Hatta cukup populer dan lebih kuat dikalangan rakyat dibandingkan terhadap kepala pemerintahan yakni perdana menteri. Jatuh bangunnya kabinet yang terkenal sebagai "kabinet seumur jagung" membuat Presiden Soekarno kurang mempercayai sistem multipartai, bahkan menyebutnya sebagai "penyakit kepartaian". Tak jarang, ia juga ikut turun tangan menengahi konflik-konflik di tubuh militer yang juga berimbas pada jatuh bangunnya kabinet. Seperti peristiwa 17 Oktober 1952 dan Peristiwa di kalangan Angkatan Udara.
Presiden Soekarno juga banyak memberikan gagasan-gagasan di dunia Internasional. Keprihatinannya terhadap nasib bangsa Asia-Afrika, masih belum merdeka, belum mempunyai hak untuk menentukan nasibnya sendiri, menyebabkan presiden Soekarno, pada tahun 1955, mengambil inisiatif untuk mengadakan Konferensi Asia-Afrika di Bandung yang menghasilkan Dasa Sila. Bandung dikenal sebagai Ibu Kota Asia-Afrika. Ketimpangan dan konflik akibat "bom waktu" yang ditinggalkan negara-negara barat yang dicap masih mementingkan imperialisme dan kolonialisme, ketimpangan dan kekhawatiran akan munculnya perang nuklir yang mengubah peradaban, ketidakadilan badan-badan dunia internasional dalam pemecahan konflik juga menjadi perhatiannya. Bersama Presiden Josip Broz Tito (Yugoslavia), Gamal Abdel Nasser (Mesir), Mohammad Ali Jinnah (Pakistan), U Nu, (Birma) dan Jawaharlal Nehru (India) ia mengadakan Konferensi Asia Afrika yang membuahkan Gerakan Non Blok. Berkat jasanya itu, banyak negara-negara Asia Afrika yang memperoleh kemerdekaannya. Namun sayangnya, masih banyak pula yang mengalami konflik berkepanjangan sampai saat ini karena ketidakadilan dalam pemecahan masalah, yang masih dikuasai negara-negara kuat atau adikuasa. Berkat jasa ini pula, banyak penduduk dari kawasan Asia Afrika yang tidak lupa akan Soekarno bila ingat atau mengenal akan Indonesia.
Guna menjalankan politik luar negeri yang bebas-aktif dalam dunia internasional, Presiden Soekarno mengunjungi berbagai negara dan bertemu dengan pemimpin-pemimpin negara. Di antaranya adalah Nikita Khruschev (Uni Soviet), John Fitzgerald Kennedy (Amerika Serikat), Fidel Castro (Kuba), Mao Tse Tung (RRC). Beliau juga pernah berpidato dimuka Sidang Umum P.B.B. ke – XV tanggal 30 September 1960 tentang “MEMBANGUN DUNIA KEMBALI” (To Build The World a New).

MASA KEJATUHAN
Situasi politik Indonesia menjadi tidak menentu setelah enam jenderal dibunuh dalam peristiwa yang dikenal dengan sebutan Gerakan 30 September atau G30S pada 1965. Pelaku sesungguhnya dari peristiwa tersebut masih merupakan kontroversi walaupun PKI dituduh terlibat di dalamnya. Kemudian massa dari KAMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia) dan KAPI (Kesatuan Aksi Pelajar Indonesia) melakukan aksi demonstrasi dan menyampaikan Tri Tuntutan Rakyat (Tritura) yang salah satu isinya meminta agar PKI dibubarkan. Namun, Soekarno menolak untuk membubarkan PKI karena bertentangan dengan pandangan Nasakom (Nasionalisme, Agama, Komunisme). Sikap Soekarno yang menolak membuabarkan PKI kemudian melemahkan posisinya dalam politik.
Lima bulan kemudian, dikeluarkanlah Surat Perintah Sebelas Maret yang ditandatangani oleh Soekarno. Isi dari surat tersebut merupakan perintah kepada Letnan Jenderal Soeharto untuk mengambil tindakan yang perlu guna menjaga keamanan pemerintahan dan keselamatan pribadi presiden. Surat tersebut lalu digunakan oleh Soeharto yang telah diangkat menjadi Panglima Angkatan Darat untuk membubarkan PKI dan menyatakannya sebagai organisasi terlarang. Kemudian MPRS pun mengeluarkan dua Ketetapannya, yaitu TAP No. IX/1966 tentang pengukuhan Supersemar menjadi TAP MPRS dan TAP No. XV/1966 yang memberikan jaminan kepada Soeharto sebagai pemegang Supersemar untuk setiap saat menjadi presiden apabila presiden berhalangan.
Soekarno kemudian membawakan pidato pertanggungjawaban mengenai sikapnya terhadap peristiwa G30S pada Sidang Umum ke-IV MPRS. Pidato tersebut berjudul "Nawaksara" dan dibacakan pada 22 Juni 1966. MPRS kemudian meminta Soekarno untuk melengkapi pidato tersebut. Pidato "Pelengkap Nawaskara" pun disampaikan oleh Soekarno pada 10 Januari 1967 namun kemudian ditolak oleh MPRS pada 16 Februari tahun yang sama.
Hingga akhirnya pada 20 Februari 1967 Soekarno menandatangani Surat Pernyataan Penyerahan Kekuasaan di Istana Merdeka. Dengan ditandatanganinya surat tersebut maka Soeharto de facto menjadi kepala pemerintahan Indonesia. Setelah melakukan Sidang Istimewa maka MPRS pun mencabut kekuasaan Presiden Soekarno, mencabut gelar Pemimpin Besar Revolusi dan mengangkat Soeharto sebagai Presiden RI hingga diselenggarakan pemilihan umum berikutnya.

SAKIT HINGGA WAFAT
Kesehatan Soekarno sudah mulai menurun sejak bulan Agustus 1965. Sebelumnya, ia telah dinyatakan mengidap gangguan ginjal dan pernah menjalani perawatan di Wina, Austria tahun 1961 dan 1964. Prof. Dr. K. Fellinger dari Fakultas Kedokteran Universitas Wina menyarankan agar ginjal kiri Soekarno diangkat tetapi ia menolaknya dan lebih memilih pengobatan tradisional. Pemeriksaan rutin terhadap Soekarno dilakukan oleh Dokter Mahar Mardjono yang merupakan anggota tim dokter kepresidenan.

Detik-detik Kematian Sang Presiden
Jakarta, Selasa, 16 Juni 1970. Ruangan intensive care RSPAD Gatot Subroto dipenuhi tentara sejak pagi. Serdadu berseragam dan bersenjata lengkap bersiaga penuh di beberapa titik strategis rumah sakit tersebut. Tak kalah banyaknya, petugas keamanan berpakaian preman juga hilir mudik di koridor rumah sakit hingga pelataran parkir.  Sedari pagi, suasana mencekam sudah terasa. Kabar yang berhembus mengatakan, mantan Presiden Soekarno akan dibawa ke rumah sakit ini dari rumah tahanannya di Wisma Yaso yang hanya berjarak lima kilometer.  Malam ini desas-desus itu terbukti. Di dalam ruang perawatan yang sangat sederhana untuk ukuran seorang mantan presiden, Soekarno.
Tergolek lemah di pembaringan. Sudah beberapa hari ini kesehatannya sangat mundur. Sepanjang hari, orang yang dulu pernah sangat berkuasa ini terus memejamkan mata. Suhu tubuhnya sangat tinggi. Penyakit ginjal yang tidak dirawat secara semestinya kian menggerogoti kekuatan tubuhnya. Lelaki yang pernah amat jantan dan berwibawa, dan sebab itu banyak digila-gilai perempuan seantero jagad, sekarang tak ubahnya bagai sesosok mayat hidup. Tiada lagi wajah gantengnya. Kini wajah yang dihiasi gigi gingsulnya telah membengkak, tanda bahwa racun telah menyebar ke mana-mana. Bukan hanya bengkak, tapi bolong-bolong bagaikan permukaan bulan. Mulutnya yang dahulu mampu menyihir jutaan massa dengan pidato-pidatonya yang sangat memukau, kini hanya terkatup rapat dan kering. Sebentar-sebentar bibirnya gemetar. Menahan sakit. Kedua tangannya yang dahulu sanggup meninju langit dan mencakar udara, kini tergolek lemas di sisi tubuhnya yang kian kurus. Sang Putera Fajar tinggal menunggu waktu.
Dua hari kemudian, Megawati, anak sulungnya dari Fatmawati diizinkan tentara untuk mengunjungi ayahnya. Menyaksikan ayahnya yang tergolek lemah dan tidak mampu membuka matanya, kedua mata Mega menitikkan airmata. Bibirnya secara perlahan didekatkan ke telinga manusia yang paling dicintainya ini. “Pak, Pak, ini Ega…” Senyap. Ayahnya tak bergerak kedua matanya juga tidak membuka namun kedua bibir Soekarno yang telah pecah-pecah bergerak-gerak kecil, gemetar, seolah ingin mengatakan sesuatu pada puteri sulungnya itu. Soekarno tampak mengetahui kehadiran Megawati. Tapi dia tidak mampu membuka matanya. Tangan kanannya bergetar seolah ingin menuliskan sesuatu untuk puteri sulungnya, tapi tubuhnya terlampau lemah untuk sekadar menulis. Tangannya kembali terkulai. Soekarno terdiam lagi.
Melihat kenyataan itu, perasaan Megawati amat terpukul. Air matanya yang sedari tadi ditahan kini menitik jatuh. Kian deras. Perempuan muda itu menutupi hidungnya dengan sapu tangan Tak kuat menerima kenyataan, Megawati menjauh dan limbung. Mega segera dipapah keluar.
Jarum jam terus bergerak di luar kamar, sepasukan tentara terus berjaga lengkap dengan senjata. Malam harinya ketahanan tubuh seorang Soekarno ambrol. Dia coma antara hidup dan mati. Tim dokter segera memberikan bantuan seperlunya.
Keesokan hari, mantan Wakil Presiden Muhammad Hatta diizinkan mengunjungi kolega lamanya ini. Hatta yang ditemani sekretarisnya menghampiri pembaringan Soekarno dengan sangat hati-hati. Dengan segenap kekuatan yang berhasil dihimpunnya, Soekarno berhasil membuka matanya. Menahan rasa sakit yang tak terperi, Soekarno berkata lemah. “Hatta.., kau di sini..?” Yang disapa tidak bisa menyembunyikan kesedihannya. Namun Hatta tidak mau kawannya ini mengetahui jika dirinya bersedih. Dengan sekuat tenaga memendam kepedihan yang mencabik hati, Hatta berusaha menjawab Soekarno dengan wajar. Sedikit tersenyum menghibur. “Ya, bagaimana keadaanmu, No ?” Hatta menyapanya dengan sebutan yang digunakannya di masa lalu. Tangannya memegang lembut tangan Soekarno. Panasnya menjalari jemarinya. Dia ingin memberikan kekuatan pada orang yang sangat dihormatinya ini. Bibir Soekarno bergetar, tiba-tiba, masih dengan lemah, dia balik bertanya dengan bahasa Belanda. Sesuatu yang biasa mereka berdua lakukan ketika mereka masih bersatu dalam Dwi Tunggal. “Hoe gaat het met jou…?” Bagaimana keadaanmu? Hatta memaksakan diri tersenyum. Tangannya masih memegang lengan Soekarno. Soekarno kemudian terisak bagai anak kecil. Lelaki perkasa itu menangis di depan kawan seperjuangannya, bagai bayi yang kehilangan mainan. Hatta tidak lagi mampu mengendalikan perasaannya, pertahanannya bobol airmatanya juga tumpah. Hatta ikut menangis kedua teman lama yang sempat berpisah itu saling berpegangan tangan seolah takut berpisah. Hatta tahu, waktu yang tersedia bagi orang yang sangat dikaguminya ini tidak akan lama lagi. Dan Hatta juga tahu, betapa kejamnya siksaan tanpa pukulan yang dialami sahabatnya ini. Sesuatu yang hanya bisa dilakukan oleh manusia yang tidak punya nurani. “No…” Hanya itu yang bisa terucap dari bibirnya Hatta tidak mampu mengucapkan lebih Bibirnya bergetar menahan kesedihan sekaligus kekecewaannya Bahunya terguncang-guncang. Jauh di lubuk hatinya, Hatta sangat marah pada penguasa baru yang sampai hati menyiksa bapak bangsa ini. Walau prinsip politik antara dirinya dengan Soekarno tidak bersesuaian, namun hal itu sama sekali tidak merusak persabatannya yang demikian erat dan tulus. Hatta masih memegang lengan Soekarno ketika kawannya ini kembali memejamkan matanya. Jarum jam terus bergerak merambati angka demi angka sisa waktu bagi Soekarno kian tipis. Sehari setelah pertemuan dengan Hatta, kondisi Soekarno yang sudah buruk, terus merosot. Putera Sang Fajar itu tidak mampu lagi membuka kedua matanya suhu badannya terus meninggi Soekarno kini menggigil peluh membasahi bantal dan piyamanya.
Malamnya Dewi Soekarno dan puterinya yang masih berusia tiga tahun, Karina hadir di rumah sakit. Soekarno belum pernah sekali pun melihat anaknya.
Minggu pagi, 21 Juni 1970 Dokter Mardjono, salah seorang anggota tim dokter kepresidenan seperti biasa melakukan pemeriksaan rutin bersama dua orang paramedis, Dokter Mardjono memeriksa kondisi pasien istimewanya ini. Sebagai seorang dokter yang telah berpengalaman, Mardjono tahu waktunya tidak akan lama lagi.  Dengan sangat hati-hati dan penuh hormat, dia memeriksa denyut nadi Soekarno dengan sisa kekuatan yang masih ada, Soekarno menggerakkan tangan kanannya, memegang lengan dokternya, Mardjono merasakan panas yang demikian tinggi dari tangan yang amat lemah ini tiba-tiba tangan yang panas itu terkulai detik itu juga Soekarno menghembuskan nafas terakhirnya kedua matanya tidak pernah mampu lagi untuk membuka, tubuhnya tergolek tak bergerak lagi kini untuk selamanya. Situasi di sekitar ruangan sangat sepi udara sesaat terasa berhenti mengalir suara burung yang biasa berkicau tiada terdengar kehampaan sepersekian detik yang begitu mencekam sekaligus menyedihkan. Tidak lama kemudian dikeluarkanlah komunike medis yang ditandatangani oleh Ketua Prof. Dr. Mahar Mardjono beserta Wakil Ketua Mayor Jenderal Dr. (TNI AD) Rubiono Kertopati.
Komunike medis tersebut menyatakan hal sebagai berikut:
  1. Pada hari Sabtu tanggal 20 Juni 1970 jam 20.30 keadaan kesehatan Ir. Soekarno semakin memburuk dan kesadaran berangsur-angsur menurun.
  2. Tanggal 21 Juni 1970 jam 03.50 pagi, Ir. Soekarno dalam keadaan tidak sadar dan kemudian pada jam 07.00 Ir. Soekarno meninggal dunia.
  3. Tim dokter secara terus-menerus berusaha mengatasi keadaan kritis Ir. Soekarno hingga saat meninggalnya.
Walaupun Soekarno pernah meminta agar dirinya dimakamkan di Istana Batu Tulis, Bogor, namun pemerintahan Presiden Soeharto memilih Kota Blitar, Jawa Timur, sebagai tempat pemakaman Soekarno. Hal tersebut ditetapkan lewat Keppres RI No. 44 tahun 1970. Jenazah Soekarno dibawa ke Blitar sehari setelah kematiannya dan dimakamkan keesokan harinya bersebelahan dengan makam ibunya. Upacara pemakaman Soekarno dipimpin oleh Panglima ABRI Jenderal M. Panggabean sebagai inspektur upacara. Pemerintah kemudian menetapkan masa berkabung selama tujuh hari
Dunia melepas salah seorang pembuat sejarah yang penuh kontroversi. Banyak orang menyayanginya, tapi banyak pula yang membencinya namun semua sepakat, Soekarno adalah seorang manusia yang tidak biasa yang belum tentu dilahirkan kembali dalam waktu satu abad Manusia itu kini telah tiada.

Sabtu, 14 Juli 2012

10 Pertanyaan Kehidupan Dasar Manusia dan Jawabannya

"Apakah kita sendiri di alam semesta ini?" Ya, itulah pertanyaan terbesar manusia, setidaknya demikian hasil jajak pendapat dari saluran televisi Eden dari jaringan televisi UKTV di Inggris.

Dalam jajak pendapat yang melibatkan 2000 orang itu ditemukan bahwa tiga perempat orang dewasa di Inggris berminat mempelajari sains dan berharap bisa mendapat informasi yang lebih baik terkait sains.

Eden sendiri menggelar jajak pendapat itu dalam rangka meluncurkan rangkaian tayangan bertajuk Science Month

"Sejak lebih dari 500 tahun setelah mayoritas manusia percaya bahwa Bumi itu datar, jadi penting untuk mengetahui bahwa pemahaman kita akan sains bergerak lebih cepat," kata Adrian Wills dari UKTV.

"Survey ini menunjukan bahwa sebagian besar manusia masih mnyangsikan tempat tinggal kita di alam semesta dan jua banyak misteri sains lainnya," sambung Wills.

Berikut adalah urutan 10 pertanyaan (dan jawaban) paling mendasar yang berada dalam benak manusia:

1. Apakah manusia sendiri dalam alam semesta?

Para ilmuwan mengatakan alam semesta sepertinya mempunyai banyak sistem planet yang berpeluang mengandung tempat-tempat yang bisa mendukung kehidupan lain. Sayangnya manusia belum bisa mengembangkan wahana yang mampu bergerak dalam kecepatan cahaya agar bisa menemukan kehidupan-kehidupan lain itu.

2. Apakah akan ada obat untuk kanker?

Tingkat ketahanan hidup penderita kanker semakin tinggi seiring dengan semakin beragamnya cara pengobatan baru. Meski tampaknya belum akan ada keajaiban yang bisa menyembuhkan kanker dengan cepat dalam waktu dekat, tetapi para pasien akan hidup lebih lama dengan obat-obatan baru yang terus berkembang.

3. Apakah Tuhan ada?

Secara ilmiah belum ada bukti empiris, bukti ilmiah yang bisa diukur tentang eksistensi Tuhan.

4. Seberapa besar alam semesta?

Sejumlah astronomm yakin alam semesta tidak berbatas. Sebagian lain yakin sejk Big Bang, alam semesta terus berkembang hingga 150 miliar tahun cahaya.

5. Bagaimana dan di mana kehidupan di Bumi berawal?

Terdapat sejumlah teori, mulai dari yang mengatakan bahwa bentuk kehidupan di Bumi dimulai dari bakteri yang terlibat dalam hubungan saling menguntungkan (simbiosis mutualisme) hingga teori yang mengatakan kehidupan berasal dari aliran gelombang panas yang menembus kerak Bumi.

6. Apakah perjalanan menembus waktu bisa dilakukan?

Secara teori perjalanan waktu bisa terjadi. Bangun ruang dan waktu mempunyai jalan pintas yang disebut "wormhole" yang bisa dimanfaatkan untuk melintasi perjalanan waktu. Hanya saja wormhole itu sangat tidak stabil dan rapuh dan untuk membuka satu wormhole saja diperlukan gaya gravitas yang sangat besar. Selain itu keberadaan wormhole juga belum dibuktikan.

7. Apakah manusia akan kembali berkoloni di luar angkasa?

Mungkin saja. Jika manusia berhasil menemukan planet yang mempunyai kondisi yang sama dengan Bumi dan bisa didiami maka tidak tertutup kemungkinan manusia akan membuat koloni di antariksa.

NASA, lembaga antariksa Amerika Serikat, pernah menggelar pertemuan yang membahas "terraforming" - cara untuk mengubah planet atau sateli/bulan dari sebuah planet menjadi mirip seperti daratan Bumi.

8. Apa yang akan menggantikan minyak Bumi dan kapan itu terjadi?

Energi alternatif kini sudah ada tetapi masih harus terus dikembangkan agar lebih hemat dan bisa memenuhi permintaan pasar yang sangat besar. Jawaban atas pertanyaan itu sendiri tampaknya sudah ada dalam nanoteknologi.

9. Bagaimana alam semesta akan musnah?

Terdapat sejumlah teori. Ada yang mengatakan alam semesta yang akan berhenti berkembang dan hancur dengan sendirinya, karena kedinginan, dan bahwa energi hitam (dark energy) akan mengalahkan gravitasi.

10. Seberapa lama hidup manusia bisa diperpanjang?

Penelitian tentang kehidupan dan usia tikus telah membuat para ilmuwan yakin bahwa manusia kelak bisa hidup melampui usia 100 tahun.
http://www.beritasatu.com

Jumat, 13 Juli 2012

Ganja Resmi di Israel

Seperti Artikel terdahulu pertama tentang "Hikayat Pohon Ganja: Antara Halal Dan Legal", kali ini ada berita tentang "Ganja yang Tak Bikin Melayang" seperti yang dilansir oleh Yahoo.com.
Bagi mereka yang doyan mengisap ganja dan menikmati "perjalanan ke dunia lain", penemuan baru ini tentu bukan yang mereka tunggu-tunggu. Tikun Olam, perkebunan mariyuana yang telah mengantongi izin dari pemerintah Israel, berhasil membuat jenis ganja dengan kandungan tetrahidrokanabinol (THC) sangat rendah.

Padahal, bahan kimia inilah yang biasa membuat pengisap ganja bisa “melayang-layang”. Kelak, dengan temuan ini, nyimeng tak lagi membuat pelakunya kecanduan. Ganja akan kembali ke dunia pengobatan.



Zack Klein, Kepala Pengembangan Perkebunan Tikun Olam membuka rahasia temuan lembaganya yang tuntas sejak enam bulan silam. Seperti dituturkan, kandungan tetrahidrokanabinol pada tanaman ganja yang diberi nama Avidekel ini bisa dipangkas habis hingga kurang dari satu persen. Kandungan THC di Avidekel ini jauh di bawah porsi tetrahidrokanabinol pada tanaman ganja normal yang mencapai 24 persen.

Walaupun kandungan tetrahidrokanabinol di Avidekel tinggal seujung kuku, tapi menurut Zack, modifikasi ini tak mempengaruhi khasiat ganja untuk keperluan medis. Misalnya, sebagai pereda rasa sakit kronis pada penderita kanker stadium lanjut.

“Kadang efek ‘melayang’ itu bukanlah yang dibutuhkan, tapi hanya efek samping yang bagi sebagian orang justru membuatnya sama sekali tak nyaman,” kata Zack, seperti dikutip Discovery. Di Negeri Bintang Daud ini, pengobatan dengan mariyuana sudah legal sejak lebih dari 10 tahun lalu.

Karena itu, ada 9 ribu orang yang diperbolehkan membeli barang yang di Indonesia tergolong haram ini untuk tujuan kesehatan. Tentu saja dalam kontrol kuat Departemen Kesehatan.



Avi, 60 tahun, adalah seorang pengidap kanker yang mendapatkan izin mengonsumsi ganja sebagai terapi. Kepada The World dia mengakui khasiat daun yang dikonsumsinya dengan cara isap itu.

"Kini saya bisa melakukan apa saja. Ini tidak membuat saya lemah," ujarnya, membandingkan temuan baru Tikun Olam itu dengan produk lama ganja yang sudah dihisap sejak enam tahun silam. "Saya sudah bisa melakukan aktivitas normal sehari-hari."

Bagi industri obat, penemuan di perkebunan Tikun Olam ini jelas sebuah kabar positif. Jika Avidekel ini tersebar luas, barangkali, ganja bakal menjadi komoditas biasa, tak ubahnya sayur yang yang dijual di pasar-pasar pagi.


Foto-foto Perkebunan Ganja Resmi di Israel.
http://l.yimg.com/bt/api/res/1.2/6BLerW_zYJerjhWQC_Hblw--/YXBwaWQ9eW5ld3M7Zmk9aW5zZXQ7aD00MjM7cT04NTt3PTYzMA--/http://media.zenfs.com/en_us/News/Reuters/2012-07-03T105730Z_140541373_GM1E8731G7I01_RTRMADP_3_ISRAEL-MARIJUANA.JPG


 http://l1.yimg.com/bt/api/res/1.2/Du_8upKVwcdKmV60hdv31Q--/YXBwaWQ9eW5ld3M7Zmk9aW5zZXQ7aD00MTc7cT04NTt3PTYzMA--/http://media.zenfs.com/en_us/News/Reuters/2012-07-03T105735Z_1494428904_GM1E8731G6V01_RTRMADP_3_ISRAEL-MARIJUANA.JPG


http://l2.yimg.com/bt/api/res/1.2/EuFvv6cA87fTkAwVKvuG7Q--/YXBwaWQ9eW5ld3M7Zmk9aW5zZXQ7aD00MTA7cT04NTt3PTYzMA--/http://media.zenfs.com/en_us/News/Reuters/2012-07-03T105909Z_1948417126_GM1E8731G6S01_RTRMADP_3_ISRAEL-MARIJUANA.JPG


http://l2.yimg.com/bt/api/res/1.2/Y50yWqmwT4.Qv4DqHB1XXg--/YXBwaWQ9eW5ld3M7Zmk9aW5zZXQ7aD00MTc7cT04NTt3PTYzMA--/http://media.zenfs.com/en_us/News/Reuters/2012-07-03T123209Z_1827285852_GM1E8731KXS01_RTRMADP_3_ISRAEL-MARIJUANA.JPG














http://l1.yimg.com/bt/api/res/1.2/S8PQDOW6EhyYEF1sGfKEdw--/YXBwaWQ9eW5ld3M7Zmk9aW5zZXQ7aD00MjM7cT04NTt3PTYzMA--/http://media.zenfs.com/en_us/News/Reuters/2012-07-03T123309Z_2099948408_GM1E8731KXN01_RTRMADP_3_ISRAEL-MARIJUANA.JPG

http://l3.yimg.com/bt/api/res/1.2/RZBT9nIIWfmZDQ1UU5gH8A--/YXBwaWQ9eW5ld3M7Zmk9aW5zZXQ7aD00MjI7cT04NTt3PTYzMA--/http://media.zenfs.com/en_us/News/Reuters/2012-07-03T123344Z_1714748602_GM1E8731KXP01_RTRMADP_3_ISRAEL-MARIJUANA.JPG

http://l3.yimg.com/bt/api/res/1.2/mmCSU15yF1daoo0MOm2uLw--/YXBwaWQ9eW5ld3M7Zmk9aW5zZXQ7aD00MTc7cT04NTt3PTYzMA--/http://media.zenfs.com/en_us/News/Reuters/2012-07-03T123423Z_1992564813_GM1E8731KXQ01_RTRMADP_3_ISRAEL-MARIJUANA.JPG






http://l3.yimg.com/bt/api/res/1.2/fC21rB3v3mBu3qoRwEDYaA--/YXBwaWQ9eW5ld3M7Zmk9aW5zZXQ7aD00MjY7cT04NTt3PTYzMA--/http://media.zenfs.com/en_us/News/Reuters/2012-07-03T123616Z_49442709_GM1E8731KXX02_RTRMADP_3_ISRAEL-MARIJUANA.JPG

http://l.yimg.com/bt/api/res/1.2/doHkhz1kphUtItzs.S09dA--/YXBwaWQ9eW5ld3M7Zmk9aW5zZXQ7aD00MzU7cT04NTt3PTYzMA--/http://media.zenfs.com/en_us/News/Reuters/2012-07-03T152319Z_751509443_GM1E8731STL01_RTRMADP_3_ISRAEL-MARIJUANA.JPG




























Jumat, 06 Juli 2012

Sandi Alphabet Komunikasi Radio Internasional

Sedikit Info buat  kawan-kawan yang mau tahu Sandi Alfabet, biasanya kita perlukan jika kita memesan tiket pesawat.

Alpha  
Bravo  
Charlie  
Delta 
Echo  
Foxtrot/ Fanta 
Golf  
Hotel  
India  
Juliet  
Kilo  
Lima  
Mike/ Mama  
November  
Oscar  
Papa  
Quebec  
Romeo  
Sierra  
Tango 
Uniform  
Victor  
Whiskey  
X-Ray  
Yankee  
Zulu.

Minggu, 01 Juli 2012

HUKUM SHALAT FARDHU BAGI UMAT ISLAM

Assalaamu’alaikum

Pendahuluan
Sehari semalam, selama 24 jam, umat Islam diwajibkan untuk melaksanakan shalat wajib. Shalat wajib ini ada lima waktu:  
Shubuh, Dhuhur, Ashar, Maghrib, Isya


Pengertian Shalat
Kata shalat secara bahasa berarti do’a. Adapun secara istilah, shalat adalah ibadah yang terdiri dari beberapa perkataan dan perbuatan yang dilakukan dengan syarat tertentu, dimulai dari takbir dan diakhiri dengan salam.

Dasar Hukum: 
Hukum melaksanakan shalat lima waktu ini adalah wajib atau fardu `ain, yaitu sesuatu yang diharuskan dan yang mengikat kepada setiap individu seorang muslim yang telah dewasa, berakal sehat, balig (mukallaf). Apabila salat wajib ini ditinggalkan. maka orang yang meninggalkannya mendapat dosa dari Allah SWT. 


فَإِذَا قَضَيْتُمُ الصَّلَاةَ فَاذْكُرُوا اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِكُمْ ۚ فَإِذَا اطْمَأْنَنْتُمْ فَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ ۚ إِنَّ الصَّلَاةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ كِتَابًا مَوْقُوتًا
Artinya :
Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman. (QS. al-Nisa’: 103).

Syarat Wajib Shalat
Syarat wajib shalat adalah syarat-syarat yang menyebabkan seseorang diwajibkan menjalankan shalat.
Adapun syarat-syarat wajib shalat sebagai berikut:

  1. Beragama Islam.
  2. Dewasa (baligh)
  3. Berakal sehat.
  4. Suci dari haid dan nifas.
  5. Telah sampai ajaran Islam kepadanya.


Syarat Sah Shalat 
Syarat sah shalat merupakan syarat-syarat yang harus dipenuhi sebelum menjalankan shalat sehingga menjadikan salat seseorang menjadi sah. 
  1. Suci badan, pakaian. dan tempat salat dari najis.
  2. Suci dari hadas. baik hadas besar maupun hadas kecil.
  3. Menutup aurat.
  • Aurat laki-laki adalah antara pusat dan lutut.
  • Aurat perempuan adalah seluruh tubuh kecuali muka dan telapak tangan.
  4. Telah masuk waktu salat.
  5. Menghadap kiblat.

Rukun Shalat 
Adapun Rukun Shalat adalah sebagai berikut:
  1. Niat, artinya menyengaja dalam hati untuk melaksanakan shalat.
  2. Berdiri bagi yang mampu, yang tidak dapat berdiri boleh dengan duduk, yang tidak dapat berdiri dan duduk boleh dengan berbaring.
  3. Takbiratul ihram.
  4. Membaca Surah Al Fatihah.
  5. Rukuk: membungkuk hingga punggung sejajar lurus dengan leher dan kedua belah tangan mernegang lutut, tuma`ninah.
  6. I’tidal: bangkit dari rukuk dan berdiri tegak lurus, tuma`ninah.
  7. Sujud dua kali: meletakkan kedua lutut. kedua tangan, kening dan hidung pada lantai, tuma`ninah.
  8. Duduk di antara dua sujud: bangun dari sujud yang pertama untuk duduk sejenak, menanti sujud yang kedua.
  9. Duduk akhir (tawarruk) pada rakaat terakhir.
  10. Membaca tasyahud akhir.
  11. Membaca salawat Nabi.
  12. Mengucapkan salam yang pertama (saat menoleh ke kanan).
  13. Tertib (berurutan).   

Sunnah-sunnah shalat 
Sunnah shalat merupakan perbuatan yang apabila dilaksanakan di dalam salat akan menambah keutamaan (nilai) salat dan berpahala. Namun apabila ditinggalkan tidak membuat salat tersebut menjadi batal dan berdosa.
Mengangkat kedua tangan sejajar dengan bahu atau sejajar dengan telinga pada  keadaan sebagai berikut:
  1. Ketika ber-takbiratul ihram.
  2. Ketika ruku`.
  3. Ketika bangkit dari rukuk.
  4. Ketika berdiri setelah rakaat kedua ke  
  5. rakaat ketiga.
  6. Bersedekap, meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri di atas dada atau di bawah dada dan di atas pusar.
  7. Melihat ke arah tempat sujud.
  8. Membaca doa iftitah.
  9. Membaca ta`awwuz (a’uzubillahi minasy syaitonir rajim) sebelum membaca surah Al Fatihah pada rakaat pertama.
  10. Membaca amin setelah membaca surah Al Fatihah.
  11. Membaca surah atau ayat Alquran setelah membaca Surah Al Fatihah (rakaat pertama dan kedua).
  12. Mengeraskan bacaan (jahr) pada rakaat pertama dan kedua (untuk Salat Magrib, lsya, dan Subuh).
  13. Membaca takbir intiqal (Allahu Akbar) pada saat pergantian gerakan shalat.
  14. Membaca (sami`alldhu liman hamidah) saat bangkit dari rukuk.
  15. Membaca doa i’tidal (rabbana laka! hamdu).
  16. Meletakkan telapak tangan di atas lutut ketika rukuk.
  17. Membaca doa rukuk.
  18. Membaca doa sujud.
  19. Membaca doa duduk di antara dua sujud.
  20. Duduk iftirasy (duduk selain tahiyat akhir).
  21. Duduk sejenak setelah sujud sebelum berdiri.
  22. Memberi salam yang kedua (menoleh ke kiri).

Hal-hal yang membatalkan Shalat:
Shalat menjadi batal jika melakukan salah satu dari hal-hal berikut:
  • Meninggalkan salah satu rukun atau memutuskan rukun salat dengan sengaja.
  • Meninggalkan salah satu syarat salat dengan sengaja.
  • Berbicara di luar bacaan salat dengan sengaja.
  • Bergerak tiga kali berturut-turut.
  • Makan dan minum, walaupun sedikit.
  • Tertawa sampai terbahak-bahak.
  • Terkena najis.
  • Berhadas besar atau kecil.
  • Berniat membatalkan salat

Praktik shalat wajib:
Menghadap kiblat pandangan ke tempat sujud
Takbiratul Ihram diikuti niat dalam hati
Membaca doa iftitah:

Membaca alfatihah:
 
Membaca ayat al-Quran, misalnya surat al-Ikhlas: 
 
Melakukan rukuk sambil membaca tasbih:
 

Membaca doa i’tidal:
  
Khusus untuk rakaat kedua shalat shubuh, maka membaca doa qunut:
 

Sujud sambil membaca tasbih:
 

Duduk di antara dua sujud sambil membaca doa:
     

Sujud yang kedua sambil membaca tasbih yang sama dengan sujud pertama.
Berdiri melakukan rakaat kedua dan seterusnya
Membaca tahiyat

a. Tahiyat Awal
 
b. Tahiyat Akhir:
 


  
Wassalamualaikum 
 Sumber : e-dukasi.net